AndalasUpdeta.Co, Bengkulu – Plt Gubernur Bengkulu Dedy Ermansyah bersama Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta unsur Forkopimda, senin pagi melaksanakan gerakan penanaman mangrove di kawasan Muara Sungai Air Bengkulu. Kegiatan ini merupakan salah satu program padat karya Pemulihan Ekonomi Nasional pada masa Pandemi Covid-19.
Pada masa pandemi covid-19 saat ini, pemerintah telah mengambil kebijakan dan langkah luar biasa di bidang keuangan negara dalam rangka penyelamatan kesehatan dan perekonomian nasioal dengan pemulihan perekonomian pada dunia usaha dan masyarakat yang terdampak. Salah satunya melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang telah diterjemahkan dalam program padat karya penanaman mangrove.
Dijelaskan Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan, Hudoyo, program ini merupakan program bantuan dengan pola langsung kepada masyarakat melalui pemberian pekerjaan penanaman mangrove dengan imbalan uang.
Tahun ini provinsi Bengkulu mendapatkan target penanaman mangrove terdegradasi seluas 50 hektar pada 4 lokasi yaitu, Taman Wisata Alam Pantai Panjang seluas 9 hektar, Kelurahan Padang Serai 2 hektar, Kelurahan Beringin Raya seluas 5 hektar dan desa Tawang Rejo Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma seluas 34 hektar.
“Kenapa Bengkulu hanya mendapatkan 50 hektar dari 15 ribu yang kita terima di tahun ini, karena memang Bengkulu ini memiliki hutan mangrove yang sangat sedikit. Yang banyak di sini hutan pantai,” tuturnya.
Namun Hudoyo berjanji akan meningkatkan program padat karya ini hingga dua kali lipat tahun depan, diperluas untuk hutan mangrove dan hutan pantai.
Pelaksanaan PEN mangrove ini menggandeng dan melibatkan masyarakat yang diwadahi dalam kelompok tani, kelompok pecinta mangrove dan forum pemerhati lingkungan. Program padat karya di provinsi Bengkulu ini menyerap sebanyak 4.432 hari orang kerja. Upaya pemulihan lingkungan ini diharapkan dapat memberikan hasil yang terlihat nyata bagi masyarakat di provinsi Bengkulu.
Pada kesempatan ini Plt Gubernur Dedy menyampaikan terima kasih atas bantuan yang telah disalurkan. Dirinya berharap program padat karya ini ke depan semakin meningkat dalam rangka memulihkan ekonomi masyarakat yang terpuruk sejak dilanda pandemi covid-19.
“Jika melihat program provinsi dan kabupaten tentu sangat terbatas, maka perlu bantuan dari kementerian untuk selalu menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui program PEN seperti ini,” tutup Dedy.
Selain meningkatkan perekonomian masyarakat program padat karya penanaman mangrove diharapkan mampu mengurangi dampak kerusakan ekosistem mangrove di Bumi Rafflesia.
Sumber : bengkuluprov.go.id