AndalasUpdate.Co, Bengkulu – Dengan menghilangnya Ketua Umum KONI Provinsi Bengkulu Mufron Imron, berimbas pada mandegnya kegiatan KONI.
Padahal seharusnya KONI sudah dalam persiapan untuk mengikuti PON yang akan dilaksanakan pada Oktober mendatang di Papua.
Keadaan KONI saat ini sangat mengkhawatirkan, menurut Bupati Rejang Lebong 2015-2020, H. Ahmad Hijazi, ada beberapa hal yang harus segera dilakukan oleh pengurus KONI untuk menyelamatkan organisasi ini.
“Pengurus yang ada saat ini harus berani mengambil langkah dengan segera, agar organisasi ini bisa diselamatkan,” ungkap Hijazi. Selasa, 09/03/2021.
Menurut Hijazi ada beberapa opsi yang dapat diambil oleh Cabor (Cabang Olahraga) yang ada di KONI, Pembekuan yang dilakukan oleh Gubernur Bengkulu, meminta KONI pusat untuk mengambil alih KONI saat ini, laksanakan Musdalub.
“Musdalub adalah opsi yang paling baik, tentunya sebelum musda, 48 cabor yang ada saat ini, harus melakukan rapat dan menunjuk plh yang akan mengantarkan sampai terlaksananya Musdalub dan memilih ketua umum hingga 5 tahun ke depan, jika opsi pembekuan yang diambil, maka lupakan keikutsertaan Bengkulu pada PON Papua,” tambah Hijazi.
Komite Olahraga Nasional Indonesia, lanjutnya, adalah sebuah organisasi non profit, jadi jangan pernah berharap hidup dari KONI.
“Siapapun ketuanya, seharusnya sudah siap dengan bekal yang cukup, karena anggaran yang dikelola oleh KONI itu adalah dana hibah yang harus dipertanggungjawabkan,” ujarnya.
Hijazi juga menegaskan, jika saja ada seseorang yang beranggapan bisa hidup di KONI, maka itu akan merusak cabor yang ada di dalam struktur kepengurusan KONI.
“Imbasnya adalah terlantar nya para atlit dan pelatih,” tambahnya.
Dengan niat ingin mengabdi pada daerah dan menyelamatkan organisasi ini, ungkap Hijazi, saya siap maju sebagai calon ketua KONI.
“Visi dan Misi saya adalah mengembalikan Marwah KONI,” tutup Mantan Bupati yang juga sebagai Pembina KONI di Rejang Lebong ini.