AndalasUpdate.co, Bengkulu – Di Kota Bengkulu sejak beberapa bulan terakhir banyak anak-anak yang jadi gelandangan dan pengemis, terutama di jalan dan di simpang lampu merah. Oleh karena itu, Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi perintahkan dinas terkait saling koordinasi dan cek ke lapangan karena ada indikasi eksploitasi anak.
Ini disampaikan Dedy saat menghadiri acara perayaan Hari Anak Nasional di Raffles Hotel, Kamis (8/9/2021). Acara dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Bengkulu Dewi Dharma dan pihak dari Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA)
โNanti saya minta kepada DP3APPKB segera koordinasi dengan dinas sosial untuk cek anak-anak terlantar, anak korban kekerasan, terutama yang banyak di simpang-simpang jalan karena kita khawatir ada indikasi eksploitasi anak, karena sepertinya ini sudah terorganisir,โ kata Dedy.
Termasuk juga anak-anak yang tidak sekolah yang sering didapati sedang mabuk seperti menghisap lem, minum obat batuk cair buat mabuk, ngamen, dan lainnya. Sebab anak-anak usia sekolah itu mestinya tidak berada di jalanan. Apalagi yang usianya masih kanak-kanak.
Dedy minta DP3APPKB dan dinas sosial lebih memperhatikan anak-anak tersebut. Kalau mereka benar-benar terlantar, maka pemerintah hadir untuk mengangkat mereka. Jika terbukti mereka dieksploitasi atau disuruh bekerja mencari uang baik oleh orangtuanya sendiri maupun oleh orang lain yang bukan orang tuanya, maka Pemkot Bengkulu akan melaporkan ke pihak kepolisian.
โKenapa kita harus lebih memperhatikan anak-anak, karena masa depan anak-anak adalah harapan dan impian kita semua sehingga harus kita bantu wujudkan sama sama. Anak-anak saat inilah yang nanti kita harapkan kreatif dan mampu menjawab tantangan global,โ demikian Dedy.
Diakhir acara perayaan Hari Anak Nasional, Dedy menyerahkan piagam penghargaan kepada anak-anak LPKA dan siswa/i yang menang lomba, yayasan KIPAS dan lembaga anak lainnya serta memberikan ijazah pakt B dan pakt C kepada anak warga LPKA.
Sumber: (MC)