Hadiah Akhir Tahun Kabupaten Lebong Untuk Dunia

Oleh Bagus SLE

Setelah berturut-turut empat KPPL kabupaten dalam minggu yang sama memberi kabar pada masyarakat tentang Rafflesia yang mekar sempurna, seperti kabupaten Kaur, tepatnya di hutan lindung Raja Mandare di dekat desa Manau IX-2, kecamatan Padang Guci Hulu, dengan Rafflesia Arnoldi.

Kabupaten Bengkulu Selatan di wilayah hutan lindung Trans Simpur desa Ulu Manna, kecamatan Ulu Manna memekarkan Rafflesia Bengkuluensis yang albino.

Bengkulu Utara Rafflesia Arnoldi juga mekar di hutan lindung Boven Lais, di Kemumu, dan Rafflesia. Semoga dalam fase yang akan datang, Kemumu kembali mempersembahkan Refflesia khas mereka, yaitu Kemumuensis dan Gadutensis.

Rafflesia Arnoldi juga dipersembahkan oleh kabupaten Bengkulu Tengah. Tepatnya di hutan lindung Bukit Daun tidak jauh dari pinggir jalan raya Bengkulu-Curup, Liku Sembilan, yang hingga besok masih bisa dikunjungi oleh masyarakat.

Kabupaten Lebong juga tidak mau kalah. Dalam minggu di penghujung tahun ini, tanah cikal-bakal suku Rejang ini mempersembahkan pada kita, Bengkulu, bahkan dunia sekuntum bunga Rafflesia Arnoldi.

Setelah sudah sangat lama tidak ada kabar, tentang bunga ini, hari ini KPPL Lebong yang terbentuk 5 Juni 2020 lalu, mengabarkan Bunga Rafflesia Arnoldi mekar sempurna di Desa Tik Tebing Kecamatan Lebong Atas Kabupaten Lebong.

Lokasinya kurang Lebih 700 meter dari koramil Lebong Atas ke arah Bengkulu utara, kemudian masuk dan berjalan sekitar 30 menit melalui kebun masyarakat.

Istimewanya, Rafflesia jenis Arnoldi ini tumbuh di hutan masyarakat. Bukti betapa tingginya kepedulian penduduk desa Tik Tebing dalam menjaga kelestarian puspa langka yang sudah menjadi maskot provinsi Bengkulu ini.

Selain yang sedang mekar, masih banyak bonggol-bonggol lain yang siap memberikan kita hadiah dalam beberapa bulan ke depan.

Selain di Lebong, dua minggu yang lalu, Rafflesia Arnoldi juga mekar di kebun warga dalam wilayah desa Air Dingin kabupaten Rejang Lebong, Curup. dan warga tersebut juga adalah anggota KPPL wilayah Curup.

Menyimak sepuluh tahun terakhir banyaknya informasi bunga Rafflesia mekar di hampir seluruh wilayah provinsi Bengkulu, keberadaan Komunitas Peduli Puspa Langka (KPPL) Bengkulu, memiliki jaringan seluruh kabupaten, telah membuktikan keberadaannya sejak terbentuk sepuluh tahun lalu.

Peran mereka yang mengedukasi masyarakat tentang pentingnya habitat Rafflesia di Bengkulu sudah terlihat hasilnya. Walau masih belum seperti yang mereka harapkan, setidaknya KPPL Bengkulu dan KPPL semua kabupaten telah memasuki ruang yang selama ini seperti terabaikan oleh pihak-pihak pemerintahan terkait yang semestinya berperan lebih. Terutama menjaga keberadaan hutan lindung yang semakin terancam oleh perusahaan perkebunan dan pertambangan.

Keberadaan KPPL Bengkulu yang sudah satu dekade ini juga membuktikan pada masyarakat Bengkulu dan pemerintahan, juga dunia, Komunitas ini bukan komunitas ecek-ecek atau komunitas yang berdiri berdasarkan aji mumpung. Mereka hadir dan bekerja untuk Bengkulu yang selama keberadaan mereka menggunakan biaya swadaya

Ke depan, diharapakan peran pemerintah provinsi dan daerah setiap kabupaten untuk bisa mendukung kegiatan pelestarian flora langka lambang tanah Bengkulu ini, baik secara aturan maupun membantu pendanaan.

Kebijakan dalam pengelolaan hutan lindung, paru-paru dunia, adalah hal wajib demi keberlangsungan tanaman dan satwa yang ada di dalamnya. Selain itu juga akan menyelamatkan alam dan kehidupan manusia yang selalu bergantung pada tanah, air dan hutan di sekitarnya.

AndalasUpdate.Co